Qutra Fuain, Salsabilla (2022) Manajemen produksi takoyaki di PT Insan Citraprima Sejahtera D esa Sekardadi Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)
KIPA_SALSABILLA AGP XXI.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang tersedia dalam
waktu cepat dan siap santap. Salah satu kehadiran jenis kuliner makanan cepat
saji adalah hidangan kuliner Jepang yaitu takoyaki. Seiring dengan
perkembangan jaman dan meningkatnya kesadaran manusia mengenai
kesehatan pangan, maka usaha pengolahan menetapkan suatu persyaratan dan
standar yang mutlak terhadap suatu produk yang telah ditentukan. Memperoleh
kualitas mutu tersebut maka harus diproses dengan sebaik – baiknya.
Manajemen dalam hal ini mencangkup banyak hal mulai dari pengawasan
kualitas produk, dari pengawasan bahan baku, pengolahannya hingga produk
jadi dan siap kirim. Apabila manajemen yang sudah sesuai standart, maka
produk yang dihasilkan adalah produk yang mempunyai kualitas dan kuantitas
yang baik untuk dipasarkan, maka dari itu pentingnya manajemen produksi dapat
mempengaruhi segala produksi dalam perusahaan mulai dari penurunan dan
penaikan kualitas.
Maksud dari Kerja Praktek Akhir ini untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan tetang manajemen produksi takoyaki pada PT. Insan Citraprima
Sejahterah Tuban Jawa Timur. Sedangkan tujuan dari kerja pratek akhir ini
adalah mengetahui secara langsung proses produksi takoyaki dari aspek teknis
dan manajemen yang meliputi proses produksi, penyusunan perencanaan,
penyusunan organisasi, pelaksanaan, dan pengendalian proses produksi yang
diterapkan di PT. Insan Citraprima Sejahterah Tuban Jawa Timur.
Kerja praktek akhir ini dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2021 sampai
dengan tanggal 7 Mei 2021 di PT. Insan Citraprima Sejahtera Desa Sekardadi
Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah
metode survei dan magang. Sedangkan teknik pengambilan data adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data melalui proses
editing dan tabulating. Jenis data yang diambil adalah data kuantitatif dan
kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.
PT. Insan Citraprima Sejahtera Tuban ini pada awalnya merupakan
pengembangan dari PT. Istana Cipta Sembada (ICS) di Banyuwangi yang berdiri
tahun 1987. Tahun pertama perusahaan ini harusnya menangani teri nasi kering
(chirimen). Mengingat teri nasi merupakan hasil penangkapann nelayan yang
bersifat musiman, maka perkembangan selanjutnya dirintis pula untuk
pengolahan non teri nasi sebagai produk subtitusi. PT. Insan Citraprima
Sejahtera Tuban merupakan salah satu sentral produksi teri nasi ekspor yang
segala transaksi penjualan dikendalikan oleh kantor pusat di Waru Sidoarjo.
Dalam proses kegiatan produksi takoyaki di PT. Insan Citraprima
Sejahtera ini menerapkan fungsi manajemen yang meliputi :
1) Perencanaan terdiri dari perencanaan sarana produksi dan bahan baku,
perencanaan waktu, dan perencanaan proses produksi dan target produksi.
2) Pengorganisasian terdiri dari struktur organisasi, pembagian tugas dan tenaga
kerja.
iv
3) Pelaksanaan terdiri dari standar operasional prosedur tenaga kerja dan tata
tertib kerja.
4) Pengawasan terdiri dari tindakan terhadap karyawan, jam kerja, dan
pengendalian produksi.
KESIMPULAN
1. Perencanaan terdiri dari perencanaan sarana produksi, perencanaan waktu,
dan perencanaan proses produksi. Perencanaan produksi di PT. Insan
Citraprima Sejahtera menggunakan dua sistem yaitu Make To Stok (MTS)
dan Pre Order (PO). Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan proses
produksi takoyaki yaitu stok takoyaki, kapasitas sarana atau peralatan dalam
produksi, jumlah karyawan, tanggal pengiriman dan bahan baku yang
tersedia.
2. Pengorganisasian terdiri dari struktur organisasi, pembagian tugas dan
tenaga kerja. PT. Insan Citraprima Sejahtera ini sudah mempunyai struktur
organisasi yang baik tetapi beberapa staff atau karyawan yang masih
merangkap tugas dan tanggung jawab, sehingga pada perusahaan ini masih
sangat kekurangan tenaga kerja.
3. Pelaksanaan terdiri dari standar operasional prosedur tenaga kerja dan tata
tertib kerja.
4. Pengawasan terdiri dari tindakan terhadap karyawan, jam kerja, dan
pengendalian produksi pengendalian belum sesuai karena produk takoyaki
paling banyak mengalami broken atau kegagalan.
5. Pemasaran yang dilakukan melalui 2 cara yaitu melalui kantor pusat yang
berada di Waru dan pemasaran lokal. Untuk pemasaran online masih kurang
baik, karena tenaga kerja bagian pemasaran belum sepenuhnya memahami
bisnis online.
SARAN
1. Sebaiknya metal detector diperbaiki untuk dapat digunakan dalam kegiatan
pengecekan ada tidaknya kandungan logam.
2. Produk takoyaki paling banyak mengalami broken atau kegagalan maka
sebaiknya perusahaan mengoptimalkan pengawasan yang lebih baik pada
proses produksi.
3. Sebaiknya perusahaan mengadakan pelatihan atau diklat kepada karyawan
penggorengan yang kurang professional tentang penggorengan takoyaki
yang benar agar meminimalisir produk yang broken.
4. Perlu ditingkatkan kembali dalam pengetahuan bisnis online, karena dengan
bisnis online dapat mempermudah untuk mempromosikan produk yang
dijual.
| Item Type: | Other |
|---|---|
| Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
| Depositing User: | Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id |
| Date Deposited: | 13 Aug 2025 08:27 |
| Last Modified: | 13 Aug 2025 08:27 |
| URI: | https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/362 |
