Penerapan Kelayakan Dasar pada Usaha Dimsum Ikan Patin (Pangasius Sp.) di PT. Delta Mina Perkasa, Tulungagung, Jawa Timur

Ikan patin merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak di budidayakan di Indonesia. Pengolahan ikan patin selama ini masih terbatas pada pengolahan dengan digoreng, maupun ditumis, sehingga perlu dilakukan pengolahan yang lebih variasi dan menambah nilai produk salah satu contohnya adalah dimsum (Ardhanareswari, 2017).
Dimsum diolah menggunakan bahan dasar ikan patin yang merupakan komoditas perikanan utama kabupaten Tulungagung. Pencapaian pasar yang luas dalam pemasaran produk frozen food dimsum, perlu adanya proses pengolahan dimsum yang sesuai standar yang mengacu pada SSOP dan GMP serta penunjang kelayakan dasar lainnya untuk jaminan keamanan suatu produk (KEPMEN-KP 52A, 2013) Maksud dari pelaksanaan
Kerja Praktik Akhir ini adalah mempelajari dan memahami tentang penerapan kelayakan dasar dan analisa usaha yang merupakan aspek penting dalam menunjang proses produksi dan kelayakan usaha di Unit Pengolahan Ikan (UPI). Tujuannya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara nyata di lapangan kerja pada proses pengolahan dimsum patin yang berkaitan dengan aspek kelayakan dasar dan analisa usaha.
Input dari pendekatan masalah ini adalah melakukan proses produksi sesuai prosedur GMP dan SSOP, Other Pre-Requisite, Premises and facilities untuk menghasilkan produk yang aman sesuai dengan standar. Disamping hal itu dilakukan analisa usaha pada produk yang dihasilkan untuk mencapai kelayakan usaha.
Kegiatan Kerja Praktik Akhir (KPA) ini telah dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2023 sampai tanggal 9 Juni 2023. Adapun tempat pelaksanaannya di PT. Delta Mina Perkasa, Tulungagung, Jawa Timur. Metode yang digunakan selama Kerja Praktik Akhir (KPA) adalah metode survey dengan pola magang. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder.
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan Kerja Praktik Akhir yang dilaksanakan di PT. Delta Mina Perkasa maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Penerapan kelayakan dasar di perusahaan sudah diterapkan dengan baik dari aspek GMP dan SSOP, Other Pre-Requisite, Premises and facilities, namun pada pengemasan kurang lengkap, ditemukan karyawan tidak menggunakan masker dan sarung tangan menyebabkan kontaminasi silang, program ketelusuran (traceability) belum diterapkan dan analisa usaha yang diperoleh dengan B/C Ratio sejumlah 1,17.