Perhitungan Rendemen dan Produktivitas Usaha Fillet Ikan Patin (Pangasius sp) Beku di PT Dimas Reiza Perwira Surabaya Jawa Timur

Ikan Patin (Pangasius sp) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis penting dalam dunia akuakultur (Leza Agriansa, 2020). Departemen perikanan dan akuakultur FAO (Food and Agriculture Organization) menempatkan ikan Patin di urutan kelima setelah ikan mas (Cyprinus carpio), ikan nila (Oreochromis niloticus), ikan lele (Clarias sp) dan ikan gurami (Osphronemus gouramy). Menurut Leza Agriansa (2020) saat ini banyak rumah makan atau restoran yang menyediakan olahan ikan Patin sebagai menu utamanya salah satunya fillet ikan patin.
Maksud dari Kerja Praktek Akhir (KPA) ini adalah Mempelajari alur Proses Fillet ikan patin beku, mempelajari perhitungan rendemen dari setiap alur proses dfillet ikan patin beku, mengetahui tingkat produktivitas ikan patin beku ditinjau dari rendemen, mempelajari perhitungan produktivitas fillet ikan patin beku. Tujuan pelaksanaan KPA adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menentukan produktivitas ditinjau dari rendemen dan strategi perusahaan meningkatkan produktivitas produk fillet ikan patin beku. KPA dilaksanakan pada tanggal 21 Maret sampai 1 Juli 2022 di PT. Dimas Reiza Perwira. Metode yang digunakan adalah metode survey dan magang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian data teknis dari pengumpulan data diolah dengan metode editing, tabulating, dan analizing. Analisa data yang digunakan dengan metode diskriptif.
PT Dimas Reiza Perwira merupakan produsen produk ikan beku terutama ikan tambak. Beberapa produk yang di produksi pada perusahaan ini antara lain bandeng untuk umpan, bandeng tanpa duri, fillet ikan patin, frozen lele, frozen gurami dan lain-lain. PT Dimas Reiza Perwira Berdiri Sejak Tahun 2011 dengan pengalaman baik untuk memenuhi kebutuhan ekspor, impor dan lokal. PT Dimas Reiza Perwira juga senantiasa terus meningkatkan mutu produk dan menjamin produk yang di produksi aman untuk di konsumsi, Alur proses produksi fillet ikan patin sebagai berikut: penerimaan bahan baku, pencucian I, sortasi I, penimbangan I, pemfilletan, trimming, soaking, susun, pembekuan I, glazing I, pembekuan II, glazing II, pembekuan III, packing, penyimpanan, dan stuffing.
Rata-rata hasil rendemen ikan patin dari hasil fillet berbeda beda setiap bulannya. Pada bulan April rendemen fillet mencapai 59,79%, untuk bulan Mei didapat sebesar 59,82% dan untuk bulan Juni rata-rata rendemen hasil fillet adalah sebesar 59,13%.
Produktivitas pekerja fillet pada bulan april dengan jumlah rata rata pekerja 11 orang dapat menyelesaikan 801,06 kg dengan rata rata waktu 8,7. Untuk bulan Mei dapat mengerjakan 540,89 kg dan untuk bulan Juni menghabiskan 44543,80 kg ikan patin.
Produktivitas pekerja trimming pada bulan April dengan jumlah rata-rata pekerja sebanyak 1 orang mampu menyelesaikan 210,65 kg dalam waktu 9,9 jam, pada bulan Mei mampu menyelesaikan 131,43 kg dan pada bulan Juni dapat menyelesaikan 170,70 kg.
Produktivitas pekerja soaking pada bulan April dengan total pekerja sebanyak 3 orang dapat menyelesaikan 2094,58 ikan untuk di soaking, pada bulan Mei mampu menyelesaikan sebanyak 1254,47 kg dan pada bulan Juni dapat menyelesaikan 1494,20 kg.
Produktivitas pekerja susun pada bulan Aprildengan total pekerja sebanyak 10 orang dapat menyusun ikan sebanyak 504,87 kg dalam waktu 9,0 jam. Pada bulan Mei dapat menyusun ikan sebanyak 291,60 kg dalam waktu 9,1 jam dan pada bulan Juni dapat menyusun ikan sebanyak 307,65 kg dalam waktu 9,0 jam.
Produktivitas pekerja packing pada bulan April dengan jumlah pekerja sebanyak 18 orang mampu mengemas 491,63 kg ikan patin dalam waktu 9,3. Pada bulan Mei mengemas ikan sebanyak 271,41 kg dengan waktu 9,3 sedangkan pada bulan Juni mampu mengemas sebanyak 272,87 kg dalam waktu 9,3 jam.
Analisa usaha yang diperoleh pada usaha pembekuan fillet ikan patin dengan R/C ratio sejumlah 2,6. Serta untuk menentukan untung atau rugi berdasarkan jumlah penerimaan per bulan / biaya operasional = Rp. 4.926.176.000 / Rp. 1.858.740.000 = 2,6 Maka usaha itu layak untuk didirikan.
Penggolongan hasil samping dimulai dari kulit ikan patin, hasil trimming dan tetelan hasil soaking. Tingkat efektifitas dan efisiensi di perusaan dilihat dari alur proses produksi ikan patin, jumlah karyawan terdiri dari 30 orang, jam kerja efektif dan lembur, peralatan dan cara penempatan yang dibedakan menjadi 2 ruangan untuk proses produksi
Strategi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas ditinjau dari rendemen dilihat dari beberapa stragtegi yaitu Jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, tingkat upah, kompensasi, reward dan punishment serta pemeliharaan (maintence).
Saran yang dapat diberikan pada PT. Dimas Reiza Perwira adalah, seharusnya jam lembur pada karyawan dikurangi karena karyawan yang bekerja melebihi batas waktu normal membuat pekerja kelelahan fisik sehingga akan susah focus, jenuh dan bosan terhadap pekerjaaan sehingga akan mengurangi produktivitas pada produksi terutama pada rendemen pada fillet ikan. Seharusnya selalu dilakukan monitoring disetiap tahapan proses sehingga lebih menjamin dan membuat karayawan taat pada aturan dari perusahaan. Selain itu juga lebih memperhatikan skill pekerja agar fillet yang dihasilkan memiliki nilai besar dan stabil.