Penerapan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) dan Sistem Ketertelusuran Internal (Internal Traceability) pada Pembekuan Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Bentuk Peeled Deveined Tail On (Pdto) di PT. Istana Cipta Sembada Banyuwangi Jawa Timur

Alhafiz, Dimas Ary (2022) Penerapan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) dan Sistem Ketertelusuran Internal (Internal Traceability) pada Pembekuan Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Bentuk Peeled Deveined Tail On (Pdto) di PT. Istana Cipta Sembada Banyuwangi Jawa Timur. Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo, Sidoarjo. (Unpublished)

[thumbnail of 10. Dimas Ary Alhafiz Karya Ilmiah Praktir Akhir (KIPA) 2.pdf] Text
10. Dimas Ary Alhafiz Karya Ilmiah Praktir Akhir (KIPA) 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Udang vannamei adalah produk perikanan dengan nilai ekspor tertinggi urutan kedua setelah ikan cakalang, volume sebesar 11,15% dengan nilai ekspor mencapai 33,10%.Keamanan pangan merupakan isu penting dalam pemasaran produk perikanan di tingkat Internasional agar perusahaan tidak mengalami penolakan oleh beberapa negara tujuan ekspor. Untuk menghasilkan produk udang beku yang berkualitas dan sesuai dengan standar mutu ekspor diperlukan penerapan sanitasi dan hygiene.
Maksud dari pelaksanaan Keja Praktek Akhir ini adalah mengetahui dan mempelajari penerapan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) dan Sistem Ketertelusuran Internal (Internal Traceability) dan tahapan proses pembekuan udang vannamei (Litopenaeus vannamei) bentuk Peeled Deveined Tail On (PDTO) di PT.Istana Cipta Sembada Banyuwangi Jawa Timur serta mengetahui analisa usaha. Adapun manfaat Hasil pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dan pertimbangan bagi pengusaha pengolahan udang beku dalam rangka peningkatan usaha.
Kegiatan Kerja Praktek Akhir (KPA) ini akan dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2022 hingga 1 Juli 2022. Adapun tempat pelaksanaan Kerja Praktek Akhir (KPA) di PT.Istana Cipta Sembada Ds. Laban Asem , Kec Kabat, Banyuwangi Jawa Timur. Metode yang digunakan yaitu metode survey dan magang.
PT. Istana Cipta Sembada berdiri pada tahun 1987, PT.Istana Cipta Sembada, untuk di Indonesia sendiri perusahaannya sudah tersebar luas, seiring berjalannya waktu PT.ICS mengembangkan sayap dan memajukan perusahaan dari tahun ke tahun PT.ICS banyak mendapatkan penghargaan dan tahun ini PT.ICS Banyuwangi ingin menjadi perusahaan yang berlabel Syariah,serta kuatnya dalam menjaga kemutuan produk. PT.ICS juga menerapkan dan selalu berinovasi agar selalu bersaing dengan perusahaan lain dalam pasar Global, dengan mengandalkan produk yang salah satunya produk unggulan yaitu dari udang bentuk PDTO.
Alur proses yang diterapkan pada PT.ICS yaitu dengan metode pembekuan dengan mesin ABF,meliputi tahapan mulai dari penerimaan bahan baku, potong kepala, grader, cek size, pengupasan, pencucian, vacuum, pembekuan,metal detecting, packing, penyimpanan cold storage, stuffing.
SSOP merupakan pedoman dalam kegiatan pengawasan terhadap kondisi Sanitasi dan Higiene agar tidak menjadi sumber kontaminasi terhadap produk yang dihasilkan,sehingga produk udang beku bentuk PDTO yang di proses akan baik dan aman untuk dikonsumsi. Ada 8 kunci SSOP, di PT.ICS telah menerapkannya dan dijalanka namun masih ada point point masalah yaitu tentang kontaminasi silang, hal sepele namun jika dibiarkan akan berakibat fatal pada produk ,permasalahannya yaitu kurangnya kesadaran karyawan betapa pentingnya dalam menjaga kebersihan baju proses dan celemek, disisi lain masih banyak karyawan yang kurang memerhatikan tentang Kesehatannya ,padahal jika memaksa untuk masuk ke ruang proses maka dapat mengontaminasi udang.
Penerapan system traceability pada PT.ICS yaitu meliputi pembentukan tim traceability, analisis system pengkodean,ketertelusuran bahan baku, ketertelusuran bahan penolong,ketertelusuran bahan kemasan, ketertelusuran bahan kimia, ketertelusuran produk akhir, ketertelusuran peralatan hingga ketertelusuran proses. Pada tiap tahapan telah dilakukan dengan benar oleh

PT.ICS dalam pemberian kode lot sampai produk jadi. Ketika ada masalah atau komplain buyer ,PT.ICS mudah menemukan kesalahan pada tiap tiap produksi hingga penerimaan sampai proses packing dilakukan ,jadi Ketika dilakukan pengecekan kita dapat tau inti masalah pada tahapan apa hari apa bulan apa tahun apa udang ini di proses.
Analisa usaha yang diperoleh pada PT.Istana Cipta Sembada dengan Ratio 2,4 dimana R/C Ratio > 2 maka usaha di PT.ICS sangat layak untuk didirikan
,serta biaya investasi awal Rp. 3.046.648.500 ,biaya penyusutan sebanyak Rp. 54.586.253, biaya tetap yaitu Rp. 523.586.253 , biaya tidak tetap yaitu Rp. 531.000.000 untuk mengetahui hasil usaha yaitu biaya tetap + biaya tidak tetap dengan jumlah Rp. 1.054.586.253. Untuk mengetahui total penerimaan Harga jual di kali jumlah produksi yaitu 199.206 x 6500 ditemukan jumlah Rp.1.294.837.187 serta untuk keuntungan total pendapatan yaitu (jumlah produksi x harga jual) – (biaya tetap + biaya variable) = Rp. 1.294.837.187 – Rp. 1.054.586.253 = Rp. 240.250.933.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah penerapan SSOP yang dilakukan PT.ICS Banyuwangi sudah cukup baik namun ada tahapan proses yang tidak sesuai yaitu dalam monitoring karyawan dalam kebersihan personal hygiene. Dan untuk penerapan dalam internal traceability pada pembekuan udang vannamei bentuk PDTO di PT.ICS sudah baik karena setiap ketertelusuran tiap alur proses maupun ketertelusuran bahan baku produk dapat mudah ditelusuri jika ada masalah komplain buyer Pada Analisa usaha sangat layak untuk didirikan karna memiliki ratio sebesar 2,4.
Saran yang saya simpulkan yaitu perlunya pengawasan khusus untuk mengontrol karyawan yang masih melanggar aturan pabrik ketika masuk ke ruang proses dan keluar ruang proses,serta pelatihan karyawan untuk kedisiplinan waktu dalam bekerja untuk berkembangnya pabrik ICS ,serta monitoring karyawan yang sakit agar benar benar tidak masuk dalam ruang proses maupun sakit ringan maupun yang parah agar terjaganya kemutuan produk dan terhindar dari kontaminasi bakteri yang di tularkan oleh karyawan yang sakit. Untuk penerapan traceability sebaiknya menggunakan system barcode untuk meminimalisir resiko rusaknya sticker dan mempercepat dan mempermudah proses tracing dan tracking.

Item Type: Other
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
T Technology > TX Home economics
Depositing User: Unnamed user with email admin@poltekkpsidoarjo.ac.id
Date Deposited: 12 Aug 2025 06:25
Last Modified: 19 Aug 2025 01:27
URI: https://repository.poltekkpsidoarjo.ac.id/id/eprint/291

Actions (login required)

View Item
View Item