Penerapan Good Manufacturing Pratices (GMP)pada pembekuan udang vannamei (litopenaeus vannamei) bentuk peeled deveined tail on (PDTO) di PT Bumi Menara Internusa Lamongan - Jawa Timur

Udang vannamei adalah produk perikanan dengan nilai ekspor tertinggi urutan kedua setelah ikan cakalang. Udang tercatat berada pada peringkat kedua ekspor perikanan Indonesia setelah kelompok TTC (Tuna, Tongkol, Cakalang) dengan volume sebesar 11,15 % dengan nilai ekspor mencapai 33,10 %. Udang termasuk komoditas yang mudah rusak disebabkan oleh aktivitas – aktivitas enzim serta bakteri, oleh karena itu penanganan udang sangat mempengaruhi mutu hasil olahan. Menjaga mutu udang supaya tetap baik, maka harus ditangani dengan hati-hati. Hal ini sangat perlu dilakukan mengingat pentingnya keamanan dan keselamatan pangan bagi konsumen.
Salah satu jenis produk beku yang dihasilkan PT. Bumi Menara Internusa Lamongan adalah udang beku dalam bentuk PDTO yaitu Peeled Deveined Tailed On. Udang bentuk PDTO merupakan udang tanpa kepala yang dikupas dari ruas pertama hingga ruang ke lima dan tersisah ruas terakhir dan bagian ekor, selanjutnya dibuang kotoran pada punggung udang dengan cara dibelah bagian punggung udang dari ruas ke dua sampai dengan ruang ke lima dengan ukuran size yang beragam dari size kecil sampi dengan size besar tergantung dari pemintakan buyer. Bahan tambahan yang digunakan yaitu STTP (Sodium Tripolyphospate) dan garam dan bahan pembantu yang digunakan yaitu air dan es.